SUARABACA.COM—Aroma kopi yang diracik dengan mengesankan di Beranda Kopi, sebuah kedai kopi di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan seolah-olah mengisahkan perjalanan yang panjang dan perjuangan indie tentang bagaimana Kopi Beranda hadir di kota tepi laut ini.
Tidak sampai sewindu lamanya, Beranda Kopi telah memiliki pecintanya yang terdiri dari berbagai kelas sosial masyarakat, pekerjaan, bahkan watak dan tabiatnya. Mereka berkumpul untuk menikmati beragam racikan kopi sembari bersenda-gurau membahas suatu hal.
Sukma Wijaya atau karib disapa Sukma yang merupakan owner dari Beranda Kopi mengatakan, Beranda Kopi tidak serta merta menjadi seperti sekarang ini. Perjalanan, perjuangan, serta pertaruhan menjadi dasar eksistensi Beranda Kopi.
“Semua berhak menilai bahwa Beranda Kopi itu nyaman atau tidak, tetapi saya sejak awal menekankan bahwa kami tidak hanya menyuguhkan varian olahan kopi tapi juga nyaman tidaknya pelanggan Kopi Beranda. Banyak orang tidak tahu, bahwa saya membangun Beranda Kopi itu susah payah juga,” katanya, Senin (18.12).
Sukma menuturkan, Beranda Kopi memiliki dua orientasi ekonomi yang perlu diketahui oleh masyarakat di Bumi Gawi Hatantiring ini. Pertama, orientasi ekonomi pribadi dan kedua adalah untuk pemberdayaan ekonomi di daerah sendiri.
“Dengan adanya Beranda Kopi, saya dapat merekrut lebih banyak orang untuk bekerja di sini. Artinya, Beranda Kopi berkontribusi dalam membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan untuk mengentaskan pengangguran. Tapi, Beranda Kopi bukanlah program pemerintah,” pungkasnya. (Red)
Terimakasih min ???
Terima kasih telah memberikan kepercayaan kepada redaksi untuk menyuplai asupan bacaan Anda.