SUARABACA.COM—Sungai Bakau yang terletak di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah sempat menjadi primadona destinasi wisata bagi masyarakat di wilayah setempat bahkan dari luar pada tahun 2010 hingga tahun 2018-an.
Seiring bekembangnya zaman dan orientasi perekonomian di sektor pariwisata, Sungai Bakau perlahan-lahan tidak lagi populer seperti pada masanya. Hal tersebut dikarenakan maraknya investor yang membangun objek pariwisata baru tidak jauh dari Sungai Bakau.
Meski begitu, Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Seruyan Rijali Hadi mengklaim, bahwa maraknya investor yang membangun objek pariwisata di dekat Sungai Bakau tidaklah mempengaruhi eksistensi Sungai Bakau.
“Kami tidak merasa tersaingi dengan hadirnya objek pariwisata-objek pariwisata baru di sekitar Sungai Bakau. Justru hal tersebut positif bagi kita,” katanya, Jumat (29/12).
Namun demikian, Rijali Hadi juga mengakui, bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tiket masuk di Sungai Bakau pada libur hari besar mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni 20 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
“Memang terjadi penurunan 20 persen. Hal ini akan menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk memunculkan langkah-langkah inovatif apa yang bisa dilaksanakan,” pungkasnya. (red)